Jumat, 29 November 2013

Ekonomi Indonesia

Ekonomi Indonesia Diproyeksikan Tumbuh Agresif Mulai 2015

Senin, 07 Oktober 2013 | 14:37 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam fase menurun hingga tahun 2014. Namun, laju pertumbuhan akan berbalik naik mulai pada tahun 2015.

Hal tersebut terungkap dalam laporan Bank Dunia tentang pertumbuhan ekonomi negara- negara berkembang se-Asia Timur dan Pasifik, Senin (7/10). Ekonomi di Tanah Air akan diperkirakan akan tumbuh mencapai 5,8%, lebih tinggi bila dibanding dengan tahun 2014 sebesar 5,3%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini masih di bawah China, Filipina, Myanmar, dan Kamboja yang memiliki pertumbuhan masing-masing secara berurutan 7,5%, 6,8%, 6,9%, dan 7%. Sedangkan, ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas Malaysia dan Thailand yang memiliki pertumbuhan 4,8% dan 5%.

Senior Ekonom dari Bank Dunia, Ashley Taylor menjelaskan sejak tahun 2012, ekonomi Indonesia telah mengalami perlambatan. Ini disebabkan oleh laju investasi yang melambat, harga komoditas global yang melemah, dan pertumbuhan ekspor yang lebih rendah dari yang diharapkan. Kondisi ini diproyeksikan masih akan berlanjut hingga tahun depan.

"Melambatnya kredit perbankan juga memengaruhi investasi di tahun depan, kondisi ini juga memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi," cetusnya di kantor perwakilan Bank Dunia di Jakarta, Senin (7/10). Indonesia juga masih memiliki persoalan defisit transaksi berjalan.

Ekonomi akan kembali agresif pada tahun 2015. Pertimbangannya adalah pertumbuhan ekonomi global yang mulai naik. Sehingga harga komoditas kembali naik di pasar global.

Kondisi ini mendongkrak kinerja ekspor Indonesia, yang mayoritas ekspor didominasi oleh barang-barang tambang. Implikasinya, transaksi berjalan akan membaik. Sayangnya, ia tidak bisa menyebutkan apakah transaksi berjalan akan kembali positif.

"Kemajuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan ini sangat bergantung pada reformasi struktural. Indonesia perlu rezim perdagangan dan investasi yang lebih terbuka dan kepastian peraturan yang lebih baik," papar dia. Di samping itu, investasi pemerintah pada sektor infrastruktur menjadi sangat penting, termasuk membuat investasi publik lebih efisien melalui pemilihan proyek yang lebih baik, pendanaan inovatif, dan implementasi yang efektif.

Sementara itu, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Timur dan Pasific mulai melambat dari 7,5% pada tahun 2012 ke level 7,1% di 2013. Kendati demikian, ekonomi pada sejumlah negara Asia Timur dan Pasifik tetap memimpin pertumbuhan ekonomi dunia.

Perlambatan ini dipimpin oleh penurunan ekonomi di China yang turun dari 7,8% menjadi 7,5%. Negara Tiongkok itu bergeser dari perekonomian berorientasi ekspor kepada permintaan pasar domestik.

Pertumbuhan kelas menengah juga melambat di Indonesia, Malaysia, Thailand. Penyebabnya adalah investasi yang melemah, menurunnya harga komoditas, dan ekspor. (Daniel Wesly Rudolf)

Editor: Irvan Sihombing

http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/10/07/2/186674/Ekonomi-Indonesia-Diproyeksikan-Tumbuh-Agresif-Mulai-20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar